Koil baja galvanis sangat penting dalam industri konstruksi, dihargai karena ketahanan korosinya, kemampuan pembentukan, dan efisiensi biaya. Aplikasinya mencakup atap (profil sambungan tegak dan bergelombang), pelapis dinding, kerangka struktural, dan sistem drainase. Koil kelas konstruksi umumnya memiliki lapisan seng Z275 (275g/m²) untuk menahan pengaruh cuaca, dengan ketebalan berkisar dari 0,3mm (kaliber ringan) hingga 3,0mm (struktural). Standar utama meliputi ASTM A653 (U.S.) dan EN 10143 (Eropa), yang menentukan sifat mekanis seperti kekuatan lentur (220 350 MPa) dan peregangan (>15%) untuk kemampuan pembentukan. Metode fabrikasi termasuk pembentukan gulungan untuk panel, pemotongan untuk lubang pemasang, dan penyikuhan untuk detail arsitektur. Dalam konstruksi berkelanjutan, daur ulang tinggi baja galvanis (90+%) dan masa layanan panjang (20+ tahun) sejalan dengan standar bangunan hijau. Tren terbaru mencakup lapisan hemat energi yang mencerminkan radiasi matahari, mengurangi beban pendinginan pada bangunan, serta koil galvanis dicat sebelumnya yang menghilangkan pencatian di lokasi. Perlindungan korosi ditingkatkan di daerah pesisir dengan lapisan seng lebih tebal (Z350) atau lapisan paduan (Zn Al Mg).